August 17, 2018 - #blog
Jika mendengar jurusan Sistem Informasi, yang dipikirkan oleh orang-orang pada umumnya yaitu, mahasiswanya bisa membangun sebuah sistem perangkat lunak untuk menyediakan informasi, seperti membangun sebuah program aplikasi dan Website. Mahasiswanya bisa membuat web dan aplikasi untuk penjualan online, portal berita, dan sistem informasi lainnya.
Apakah hal tersebut benar?
Hal tersebut tidak sepenuhnya benar yang artinya juga tidak sepenuhnya salah. Kuliah di jurusan Sistem Informasi, mahasiswa memang dituntut untuk dapat membangun sebuah Sistem Informasi pada tugas akhir mereka. Tetapi mendengar hal-hal umum yang dipikirkan orang-orang mendengar jurusan Sistem Informasi membuat saya risih, walaupun juga separuhnya tidak salah, karena kenyataan sekarang yang terjadi di lapangan berbeda pada ekspektasi tersebut. Sebelum alasan hal tersebut dijelaskan, berikut dua poin yang berkaitan membangun sistem informasi
1. Menjelaskan Alur Sistem
Kuliah di jurusan Sistem Informasi, mahasiswa dapat membangun serta menjelaskan alur sistem yang dibangun atau saat dijalankan nantinya secara eksplisit atau umum dan khusus. Dengan beberapa model yang diterapkan dan beberapa aturan. Menjelaskan alur sistem termasuk mendefenisikan bagaimana sistem dijalankan serta kebutuhan dari sistem seperti desain alur. Bagian ini biasa disebut Sistem Analis. Penganalis harus bisa memikirkan sebuah sistem agar berjalan sesuai yang diharapkan dan tidak mengalami kegagalan.2. Pengkodingan
Dikarenakan tuntutan untuk bisa membangun sebuah Sistem Informasi, sistem pastinya perlu dibangun dengan bermacam-macam bahasa yang dibutuhkan sesuai basis. Contoh, membangun sebuah web perlu paham dari client-side yaitu, HTML, CSS, Javascript dan server-side, yaitu PHP, SQL, dan server-side koding lainnya. Setelah mengetahui bagaimana alur sistem berjalan, kebutuhan sistem, desain, dan lainnya, pengkodingan pastinya diperlukan untuk mewujudkan hal itu. Pengkodingan tersebut membahasakan sistem yang ingin dibangun dan dijalankan sesuai kebutuhan.Dua Poin di atas mirip seperti hal teori dan praktek.
Lalu bagaimana pikiran orang-orang umum yang berekspektasi, mahasiswa jurusan Sistem Informasi bisa membangun sistem-sistem perangkat lunak adalah tidak sepenuhnya benar?
Berdasarkan pengalaman sendiri, teman, dan senior, mahasiswa kuliah di Sistem Informasi tidak imbang akan 2 poin tersebut. Mahasiswa lebih tajam pada Sistem Analis, namun banyak yang tumpu pada pengkodingan. Banyak yang mengatakan, Sistem Informasi tak harus bisa pada nomor 2 tersebut, tapi pada kenyataannya, tuntutan membangun sebuah Sistem Informasi tak hanya sekedar teori dari Sistem Analis. Kemudian diperparah tuntutan mahasiswa untuk membangun sebuah Sistem Informasi di akhir tugas mereka.
Mahasiswa yang mampu pada prakteknya tidak lebih banyak dari teorinya. Hal tersebut terjadi karena mata kuliah, dosen yang mengajar, dan waktu tidak mencukupi kebutuhan tuntutan mahasiswa membangun sebuah Sistem Informasi. Contoh untuk membangun sebuah web. Mata kuliah pada kaitannya pengkodingan ini tidak mencukupi kebutuhan mahasiswa. Bayangkan, berapa bahasa yang dibutuhkan untuk membangun sebuah Web, namun yang diajarkan beberapa bahasa atau hanya PHP dan SQL database? Pertemuan hanya bertotal 14 kali dalam satu semester, dan mata kuliah yang berkaitan dengan web biasanya kurang lebih 3 sampai 6 mata kuliah dalam 8 semester yang dihadapi, atau hanya seperempat dari semua matakuliah yang didapatkan 8 semester. Total mata kuliah yang berkaitan bisa tergantung pada kampus. Berdasarkan pengalaman, hal itu sangatlah kurang dan tak sesuai dengan tuntutan mahasiswanya. Namun ada juga mahasiswa yang cekatan belajar sendiri diluar perkuliahan (seperti saya sendiri). Tetapi kenyataannya tetap saja, mahasiswa yang mampu pada pengkodingan ini tidak lebih banyak dari teorinya. Diperparah, oleh kondisi, dan dosen yang mengajar tak kompeten. Saat pengalaman saya di mata kuliah Pemrograman Web 1 dan Pemrograman Web 2, bayangkan saja, yang diajarkan hanya PHP, dengan fetching data dengan SQL yang diajarkan dari mata kuliah Basis Data, tanpa estetika desain web sedikitpun yang biasa dilihat pengguna atau pembaca. Umumnya, yang diajarkan hanya menggunakan tabel untuk menampilkan data dari database. Dosen yang mengajar tak cukup kompeten mengajari mahasiswa HTML, CSS dan Javascript untuk estetika desain web seharusnya. Mahasiswa juga tidak mungkin hanya menampilkan tabel untuk tugas akhirnya ataupun bahkan untuk dipresentasikan.
Saya sendiri tak bisa menyalahkan dari kejadian tersebut. Namun sepertinya lebih salah jika Sistem Informasi yang nyata, seperti web, aplikasi, dan lainnya menjadi tuntutan mahasiswa di tugas akhir. Jika dipersingkat dari mahasiswa yang mampu pada pengkodingan tidak lebih banyak dari teorinya untuk membangun sistem berbasis perangkat lunak, matakuliah yang diajarkan untuk pengkodingan hanya level dasar, atau mungkin sangat dasar. Pengkodingan bisa saja bukan hanya untuk web, seperti aplikasi desktop dan mobile. Namun tak ada matakuliah yang dapat menuntaskan kebutuhan mahasiswa sekitar 50% di atasnya untuk membangun sebuah sistem informasi. Sebenarnya khawatir dengan kondisi tersebut, juga tak bisa membayangkan jika hal tersebut terjadi di seluruh kampus di Indonesia.
Kesimpulan
Kuliah di jurusan Sistem Informasi tak bisa membuat mahasiswa secara langsung ahli ataupun mampu dalam membangun sistem berbasis perangkat lunak apapun. Matakuliah yang dibebani mahasiswa kurang menuntaskan kebutuhan mahasiswa dipengkodingan untuk membangun sebuah sistem berbasis perangkat lunak. Mahasiswa yang benar-benar mampu membangun sistem berbasis perangkat lunak adalah mahasiswa yang mempelajari pengkodingannya diluar perkuliahan.
Saran
- Perlunya keseriusan sebuah jurusan dalam mencapai misi ataupun tujuannya.
- Pengkhususan jurusan setiap sistem berbasis perangkat lunak
thank you sangat bermanfaat information
ReplyDelete